Jenis-Jenis Wawancara yang Perlu Kamu Tahu
Kalau sebelumnya membahas perbedaan antara wawancara HR dan wawancara User. Nah kali ini saya akan bahas jenis-jenis wawancara.
Sebenernya wawancara, nggak cuma untuk mencari pekerjaan. Wawancara seperti halnya ngobrol seru untuk mengumpulkan informasi berharga dari seseorang atau suatu kelompok. Nah, biar obrolannya makin asyik, penting nih buat si pewawancara dan yang diwawancara tahu persiapan yang mumpuni.
Istilah "wawancara" sebenernya dari bahasa Inggris, "interview", artinya kira-kira ngobrolan dua arah buat tukeran ide atau info. Pada wawancara kerja, biasanya pewawancara akan menanyakan soal pendidikan, pengalaman kerja, sampai kepribadian. Ada juga pertanyaan spesifik untuk mengetest kemampuan khusus, katau skill khusus tertentu. Wawancara juga jadi andalan dalam penelitian, dimana peneliti akan bertanya kepada responden untuk mendapatkan data dan informasi mengenai hal yang diteliti. Dan pertanyaannya akan lebih fokus ke masalah penelitian. Jenis wawancara sendiri ada 3, yuk mari kita bahas satu persatu!
1. Wawancara Terstruktur
2. Wawancara Tidak Terstruktur
3. Wawancara Semi-Terstruktur
Wawancara semi-terstruktur menghadirkan pendekatan yang seimbang antara wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Dengan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya namun tetap bisa diubah sesuai keinginan responden, metode ini memungkinkan pewawancara untuk menggali informasi dengan fleksibilitas tanpa kehilangan kerangka perbandingan data. Kemampuan untuk menyesuaikan pertanyaan sesuai dengan kebutuhan responden tidak hanya meningkatkan akurasi data, tetapi juga mempermudah dalam menganalisis dan membandingkan informasi antar partisipan. Dengan demikian, wawancara semi-terstruktur dapat dianggap sebagai metode yang efektif dalam meraih kedalaman data sambil tetap mempertahankan elemen keterbandingan yang diperlukan untuk analisis lebih lanjut.
Pelaksanaan wawancara dapat diadakan melalui berbagai cara, mulai dari tatap muka, telepon, atau video conference. Pendekatan langsung, dengan bertemu tatap muka, memberikan dimensi interpersonal yang lebih kuat, sementara wawancara telepon menghadirkan keterjangkauan tanpa memerlukan pertemuan fisik. Penggunaan video conference, sebagai opsi paling modern, memberikan keseimbangan antara kedua aspek tersebut, memungkinkan interaksi wajah demi wajah tanpa memerlukan kehadiran fisik. Khususnya dalam konteks penelitian, video conference telah menjadi alat yang semakin penting, menghadirkan kemudahan akses dan fleksibilitas yang memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data tanpa terbatas oleh lokasi geografis.
Di next post, saya akan coba bahas jenis-jenis wawancara berdasarkan pelaksanaannya! See you next post![awn]
Comments
Post a Comment